Looks – Frasa adalah elemen penting dalam bahasa yang membentuk fondasi dari komunikasi kita sehari-hari. Mereka adalah kelompok kata yang mengandung makna tertentu, namun tidak memiliki subjek dan predikat yang lengkap seperti dalam kalimat. Frasa dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, menggambarkan objek, menjelaskan situasi, atau mengungkapkan gagasan dengan ringkas dan efektif.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentang pengertian frasa, memahami berbagai jenisnya, serta melihat bagaimana frasa dapat digunakan dalam bahasa untuk memberikan kedalaman dan nuansa pada komunikasi kita. Mulai dari frasa nomina hingga frasa preposisional, mari kita selami kekayaan bahasa yang dihadirkan oleh frasa dan bagaimana mereka membantu kita menyampaikan pikiran, cerita, dan konsep dalam bahasa dengan lebih kaya dan bermakna.
Pengertian Frasa
Frasa merupakan salah satu materi yang sangat berhubungan erat dengat dengan pelajaran bahasa indonesia. Tidak cukup dijadikan sebuah materi saja, tetapi frasa ini juga sering dijadikan sebagai soal ujian disuatu jenjang sekolah tertentu. Oleh sebab itulah didalam artikel kali ini kita akan membahas materi mengenai/tentang apa itu frasa (pengertian serta contoh dari frasa). Frasa adalah kelompok kata yang terdiri dari dua atau lebih kata yang bersama-sama membentuk satuan makna, tetapi tidak membentuk kalimat yang lengkap. Dalam frasa, tidak ada subjek dan predikat yang cukup untuk menjadi kalimat. Frasa adalah bagian penting dalam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi, menjelaskan, atau menggambarkan sesuatu dengan lebih rinci.
Frasa merupakan sebuah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua bagian kata atau juga lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah dengan menyesuaikan sebuah konteks). Simple frasa ini adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna oleh sebab tidak mempunyai predikat.
Pengertian Frasa Menurut Para Ahli
Dibawah ini merupakan pengertian frasa yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, agar kita dapat lebih dalam lagi mengerti mengenai frasa ini, diantaranya :
Redford (1999)
Pengertian Frasa adalah rangkaian 2 kata atau lebih yang bukan merupakan suatu klausa, karena di dalamnya tidak berisi subjek serta atau predikat.
Trask (1999)
Pengertian Frasa merupakan unit gramatikal yang lebih kecil apabila dibandingkan klausa, yang terdiri dari 2 kata bahkan lebih, namun tidak terkadung unsur-unsur yang terdapat pada klausa.
Ramlan
Pengertian Frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari 2 kata bahkan juga lebih yang tidak melampui dari suatu batas fungsi yang terdapat di dalam unsur klausa.
Konstruksi Frasa
Frasa ini mempunyai 2 konstruksi, yakni konstruksi endosentrik serta juga eksosentrik.
1. Frasa Eksosentrik
Perhatikan kalimat berikut: Kedua pengusaha itu telah mengadakan jual beli.
Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua pengusaha itu’, ‘telah mengadakan ’ ‘jual beli’. Menurut distribusi nya frasa ‘kedua pengusaha itu’ dan ‘telah mengadakan’ merupakan frasa endosentrik. Sedangkan untuk frasa ‘jual beli’ meruakan frasa eksosentrik.
Frasa kedua pengusaha itu bisa diwakili kata pengusaha. Frasa telah atau sudah mengadakan juga bisa diwakili kata mengadakan.
Namun frasa jual beli itu tidak bisa diwakili oleh kata jual atau juga beli, Disebabkan karna kedua kata tersebut adalah inti, sehingga kemudian memiliki kedudukan yang sama.
Frasa yang distribusinya itu tidak sama dengan salah satu atau seluruh unsurnya itu disebut dengan frasa eksosentrik.
2. Frasa Endosentrik
Adapun Fras Endosentrik ini melingkupi 3 jenis diantaranya :
- Frasa Endosentrik yang Koordinatif ini dihubungkan dengan kata “dan” serta “atau”. Contoh ialah seperti: Lemari dan Meja sedang dicat.
- Frasa Endosentrik yang Atributif ini tersusun dari adanya unsur-unsur yang tidak setara. Contoh ialah seperti: Pekarangan luas yang nanti didirikan bangunan itu milik Pak Mamam.
- Frasa Endosentrik yang Apositif dengan secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif ini memiliki makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan ini ialah unsur pusat, sedangkan unsur keterangan itu ialah aposisi. Contoh ialah seperti: Ningsi, putri Pak Mamam, berhasil menjadi pelajar terbaik.
Kategori Frasa
Terdapat 2 kategori dari frasa ini, diantaranya :
1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
Dikatakan frasa setara apabila unsur penyusunnya itu memiliki kedudukan yang sama atau juga setara.
Contoh: Saya dan kakak berlari dan mengejar di taman depan.
Frasa “saya dan kakak” ini adalah frasa sama, disebabkan karna antara unsur “saya” dan unsur “kakak” itu memiliki kedudukan yang setara atau juga tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa “berlari” dan “mengejar” termasuk juga frasa setara.
Frasa setara tersebut ditandai oleh adanya unsur kata ‘dan‘ juga ‘atau‘ di antara dua unsur nya. Selain dari frasa setara, terdapat pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat ini adalah frasa yang terdiri atas inti serta atribut.
Contoh: Ayah akan pergi nanti sore.
Frasa “nanti sore” ini terdiri atas unsur atribut serta inti.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan 2 kalimat dibawah ini:
Dalam kejadian kebakaran kemarin, seorang satpam menjadi kambing hitam.
Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Ranto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat (1) dan (2) menggunakan frasa yang sama, yakni frasa ‘kambing hitam‘.
Pada kalimat (1) kambing hitam tersebut memiliki makna orang yang dipersalahkan dari suatu peristiwa atau kejadian, sedangkan di dalam kalimat (2) bermakna seekor kambing yang memiliki warna dengan bulu hitam.Makna kambing hitam di kalimat (1) tidak ada hubungannya dengan makna kata kambing serta hitam.
Nah frasa yang maknanya tidak dapat atau bisa dijelaskan dengan berdasarkan makna kata yang membentuknya itu dikenal dengan istilah frasa Idiomatik.
Ciri Frasa
Dibawah ini meurpakan ciri-ciri frasa ialah sebagai berikut:
- Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
- Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
- Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
- Frasa bersifat nonpredikatif.
Contoh Frasa
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri diatas kita dapat menyimpulkan bahwa frasa merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih yang tidak dapat atau bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Maka kita dapat membuat contoh frasa sebagai berikut:
- Nasi goreng
- Sedang Tidur
- Sedang makan
- Banting tulang
- Tidur siang
- Dengan tangan kanan
Jenis atau Klasifikasi Frasa
Jenis frasa akan diuraikan dibawah ini :
Berdasarkan Jenisnya
frasa ini terbagi menjadi ialah sebagai berikut.
1. Frasa verbal
Frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan ialah sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat.
Contoh:
- Sedang tidur
- Akan muncul
- Baru datang
- Tidak makan
2. Frasa Nominal
Frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan ialah sebagai pengganti dari kata benda.
Contoh:
- Rumah kayu
- Sepatu kaca
- Lemari besi
- Buku gambar
3. Frasa ajektiva
Frasa yang mempunyai inti berupa kata sifat dalam unsur pembentukannya.
Contoh:
- Sangat baik
- Cukup hebat
- Sangat cepat
- Mahal sekali
- Lumayan dekat
4. Frasa preposisional
Frasa yang menggunakan sebuah kata depan didalam unsur pembentukannya.
Contoh:
- Dari sana
- Ke Pasar
- Dengan kaki
- Di Solo
- Kepada guru
- Oleh saya
Berdasarkan Fungsi unsur pembentukannya
Dengan berdasarkan fungsinya frasa ini terbagi ialah sebagai berikut :
1. Frasa Endosentris
Frasa yang salah satu unsur atau keduanya adalah merupakan unsur inti atau pusat.
Contoh:
- Kuda hitam
- Anak sapi
- Sudah selesai
- Dua orang
Frasa endosentris sendiri memiliki 4 macam sebagai berikut
- Frasa atribut, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan diterangkan dan menerangkan atau menerangkan dan diterangkan. Contoh : Ayah kandung (diterangakan dan menerangkan), Seekor nyamuk ( menerangkan dan diterangkan)
- Frasa apositif adalah suatu frasa yang salah satu dalam unsur pembentukannya itu dapat/bisa digunakan sebagai pengganti dari unsur inti.
- Frasa koordinatif adalah frasa yang unsur-unsur pembentukannya itu memiliki peran adalah sebagai unsur inti. Contoh: Kakek nenek, Warta berita, Tua muda
- Frasa Eksosentris adalah frasa yang pada salah satu unsurnya itu merupakan kata tugas. Contoh: Kepada ayah, Dari Solo, Di rumah, Pada hari
Berdasarkan kesatuan
Berdasarkan kesatuan makna yang terkandung dalam unsur-unsur pembentukannya frasa dapat dibagi menjadi :
- Frasa biasa
frasa yang memiliki makna sebenarnya.
Contoh : Ibu membeli sayur bayam - Frasa idiomatik
frasa yang mempunyai atau memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (denotasi).
Contoh : Orang tua saya pergi ke luar kota - Frasa ambigu
Frasa ambigu ialah suatu frasa yang memiliki makna dua atau ganda dalam pemakaian kalimat.
Contoh : tangan panjang
Dalam contoh tangan panjang diatas bisa diartikan bahwa tangan yang panjang itu adalah orang yang suka mencuri.
Pembagian Frasa Dengan Berdasarkan Kedudukannya
Frasa dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kedudukannya, yakni frasa setara serta frasa dan juga frasa bertingkat. penjelasannya dibawah ini
Frasa Setara
Frasa setara ialah suatu frasa yang memiliki hubungan antar unsur setara. Contoh :
- Keluar masuk.
- Depan belakang.
- Hitam putih.
- Muda mudi.
- Tua muda.
- Suami istri
- Maju mundur
- Pergi kembali
- Pulang pergi.
- Asal usul
Frasa Setara Bertingkat
Frasa setara bertingkat merupakan frasa yang kedudukan antar unsurnya tidak setara atau bertingkat. Contoh :
- Uang tunai.
- Cara baru.
- Pedang tajam.
- Bangku emas.
- Mengayuh sepeda.
- Sedang pergi.
- Dari kantor.
- Bahasa Indonesia.
- Tanah air.
- Musim panen.
Itulah penjelasan mengenai Pengertian Frasa, Ciri, Jenis, Kategori, Konstruksi dan Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.